Jangan menunda untuk berhijab



Oleh: Semut Hitam SmSy(RN 37)




Assalamu ‘Alaikum Wr. Wb.
    Pernahkah dalam hati kalian berniat untuk berhijab? Mengapa kalian ragu atau menunda keinginan tersebut? Tidaklah baik untuk menunda suatu kebaikan. Mengapa ragu untuk berhijab? Mengapa malu untuk berhijab?  Hijab adalah pakaian khas untuk wanita muslim, mengapa harus malu? Berhijab merupakan wajib untuk wanita muslim. Jangan menunggu baik dulu untuk berhijab! Sampai kapan kalian berhijab? Bila berpendapat seperti itu, apa menunggu datangnya malaikat izrail? Lebih baik berhijab dulu, masalah akhlak kan nanti bisa berjalan. Jangan beranggapan bahwa orang tidak berhijab belum tentu lebih baik dari pada yang belum berhijab. Jangan kalian menitik beratkan kesalahan itu pada jilbab, tapi salahkanlah sifat dari orangnya, karena berhijab sudah jelas perintah dari Allah yang pasti baik untuk kalian. Apakah takut dengan panas atau gerah? Coba kalian renungkan, lebih panas mana dengan api neraka? Berhijab bukan hanya sebagai pajangan saja, jangan berhijab setiap event tertentu saja misalnya hanya di pengajian dan sekolah saja. Tapi, setiap saat.
    Jika kalian masih mempermasalahkan akhlak dengan jilbab, sebenarnya jilbab dan akhlak adalah 2 hal yang berbeda. Jilbab adalah perintah dari Allah yang diwajbkan bagi wanita muslim yang sudah baligh, sedangkan akhlak adalah tingkahlaku atau budi pekerti dari seseorang. Luruskanlah niatmu untuk memakai jilbab! Berniatlah karena Allah. Jilbab bukanlah fashion atau untuk menutupi keburukan dari sifatmu. Ikhlaskanlah memakai jilbab kebaikanmu dan jadikalah jilbab sebagai kebutuhanmu!
    Berhijab selain kewajiban, juga dapat melindungi diri kita sendiri. Misalnya dari pancaran sinar matahari, terjaga dari godaan. Berhijab merupakan hiasan yang paling indah untuk wanita, mereka terlihat lebih cantik dan anggun. Janganlah tertipu oleh propaganda-propaganda yang membuat kalian meremehkan untuk berhijab dan keluar rumah dengan pakaian-pakaian yang minim dan hampir telanjang yang menjadi ajang tontonan. Teringat pernyataan seorang penyair :
“Telah dicabut rasa malu dari jiwa, sehingga engkau tidak dapat lagi jiwa-jiwa yang memiliki rasa malu dan mengingkarinya.”
Tidak hanya itu, mencium wanita dimuka umum dianggap sebagai moderenisasi dan kebebasan. Inilah yang mereka peroleh dari dunia barat yang penuh dengan penyakit  dan kerusakan yang dapat merusak akhlak kaum muslim, bahkan mereka membinasakan keluarga-keluarga kaum muslimin dan menelantarkan wanita, seorang otoritas menuturkan dalam sebuah surat “ kita harus memfokuskan perhatian kita kepada para wanita muslim bila mana mereka mau tunduk kepada kita niscahya kita akan bisa menang dan merealisasikan apa yang kita inginkan”. Mereka menjadikan wanita sebagai barang murahan untuk memuaskan hawa nafsu mereka  dan sebenarnya bukanlah jilbab yang menjadi target mereka, akan tetapi mereka mempropagandakan untuk melepaskannya dari kaum muslimat, sebenarnya mereka bertujuan untuk meruntuhkan rumah tangga kaum muslimin dan menelantarkan umat islam kemudian mereka menjadikan jilbab sebagai sarana untuk apa yang mareka inginkan.
   Kewajiban berhijabkan sidah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab:59:
ياأْيّهاالنّبيّ قل ْلأزْواجك وبناتك ونساءالمؤْمنين يدْنين من جلابيبهن ّذلك أدنى أن يعْرفْن فلا يؤْذيْن وكان الله غفورا رحيما (59)
Hai nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang. (Q.S. Al Ahzab:59)
  Dan firman Allah yang lain:
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Katakanlah kepada wanita beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau  ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki mereka, atau putera saudara-saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan –pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”. (Q.S. An Nuur:31)
Kerudung adalah kain yang ditutup diatas kepala dan jika diperintahkan untuk mengulurkannya ke dada, Allah juga melarang wanita untuk menampakkan perhiasan mereka kepada orang yang bukan mahramnya. Berjilbablah sesuai syari’at jangan memakai pakaian yang ketat-ketat, maupun terlihat rambut kalian. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda : “Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih didalam otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya dari pada laki-laki yang dilihat laki-laki yang bukan mahramnya”.
  Coba kalian pikirkan! Apakah hidup kalian seperti ini saja? Apakah kalian tidak malu, kalian lebih patuh kepada aturan manusia dibandingkan dengan aturan Allah. Misalnya kalian patuh memakai masker katika di Rumah sakit atau Labolatorium dari pada berhijab. Karena berhijab dapat menjauhkan diri dari segala bahaya dimuka bumi yang fana ini.
    Wahai ukhti! Sesuatu yang berharga di dunia ini semuanya disembunyikanan oleh Allah dan sulit untuk diambil(dijangkau). Misalnya, dimanakah engkau menemukan emas? Tempatnya di dalam berlapis-lapis bebatuan. Dimana engkau menemukan permata? Tempatnya pun didalam lapisan tanah. Dimanakah engkau menemukan mutiara? Tempatnya di dasar laut, yang tertutup dan dilindungi oleh cangkang. Tubuhmu begitu suci dan lebih berharga dari emas, permata, maupun mutiara. Engkau adalah perhiasan yang terindah di dunia ini. Semoga kalian mendapat hidayah oleh Allah dan dihidupkan hatinya. Sekian, Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.
  
Previous
Next Post »