Oleh Eko Putra Ngudiraharjo
Seperti peluru melesat tanpa ampun.
Dan janji pun lewat tanpa menuntun.
Wilayah jadi rebutan ladang berharta.
Dan mengangkat kaki sambil tertawa.
"ini wilayahku,dan telah kuangkat kaki mengencing seperti anjing" gambaranku seperti itu hati mereka berkata.
Masih ingat ketika lapindo terbatuk.
Wilayah itu senyap dan berbau busuk.
Datangkah mereka untuk menjenguk.
Hanya membelakangi dan mengangguk-angguk.
Dan saat pencairan dana tiba menggaruk.
Ini yang serasa terdengar di hati menusuk.
"angkat kaki dan kencingkan seperti anjing,kemudian inilah kekuasaanku" penguasa teriak tak terpuruk.
Advertisement
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.
Related Post
HARI INI AKU MILIKMU
Hari ini aku milikmuPagi yang cerah untukmuBukan petang yang kau tungguEngkau adalah milik
INGIN BERSAMAMU
Puisi Ressa Elia Aku tak prnah ingin melupakan dirimu.Apalagi benci.Sekian masa sekian cerita
Keajaiban Cinta
kerinduan dalam diriku
tidak dapat aku ungkapkan
dikesepian malam ini
aku hanya dapat mengingatm
Puisi Patah Hati-Puisi Patah Hati Khalil Gibran
kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?ketika kita menangis?ketika kita membayangkan?itu karen
ConversionConversion EmoticonEmoticon